Proposal Penelitian : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dalam Menghadapi MEA

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau ASEAN Economic Community adalah bentuk integrasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam bidang ekonomi. Dengan kata lain, akan munculnya suatu sistem perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara yang memungkinkan barang, jasa maupun tenaga profesional dari negara tetangga masuk ke Indonesia. Persaingan pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan semakin meningkat. Ini karena MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional. Selain persaingan kualitas produk baik barang maupun jasa  secara bebas dalam ruang lingkup wilayah Asia Tenggara, persaingan tenaga kerja pun pasti akan terjadi. Pilihan dari hal tersebut adalah dua, yaitu meningkatkan kualitas barang dan jasa maupun tenaga kerja atau terdepak dari persaingan ketat MEA tersebut.
Pendidikan sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan tersebut. Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia. Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka semakin bagus pula output yang dihasilkan dari proses pendidikan tersebut.
Dalam menghadapi MEA, keterampilan berbahasa Inggris sebagai bahasa Internasional sangat penting. Bahasa Inggris adalah kunci dalam persaingan global tersebut. Bahasa Inggris dapat menjadi sarana dalam rangka mengadapi persaingan MEA. Urgensi Kemampuan Berbahasa Inggris Memasuki era pasar bebas MEA 2015 menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama di bidang komunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalam menguasai komunikasi berbasis teknologi maupun dalam berkomunikasi secara langsung. Dalam persaingan global, seseorang yang jenius sekalipun ketika dia tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang baik, maka dia akan sulit bersaing dengan orang lain yang memiliki kompetensi bahasa Inggris yang baik.
Di Indonesia, standar kemampuan Bahasa Inggris terbilang masih rendah. Hasil penelitian EF EPI (Education First English Proficiency Index) Indonesia 2015 menyebutkan bahwa dari 70 negara, Indonesia menempati peringkat ke-32 masih dibawah Malaysia yang berada diposisi 9.  Hal tersebut terjadi karena bahasa inggris di Indonesia dianggap tidak terlalu penting. sebagian masyarakat masih memiliki paradigma bahwa dengan adanya bahasa Inggris maka akan lahirlah generasi-generasi penerus bangsa yang hilang akan jati dirinya terutama dalam aspek bahasa (sebagai salah satu elemen budaya nasional/jati diri bangsa). Maka dalam hal ini, perlu adanya perubahan paradigma tentang pentingnya bahasa Inggris, yaitu persepsi baru bahwa dalam era globalisasi menghadapi MEA 2015, ketika daya saing tiap individu dari berbagai negara saling berlomba dalam mendominasi berbagai macam lapangan kerja/usaha, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu (bahasa nasional) yang wajib dikuasai, bahasa internasional pun menjadi bahasa kedua yang patut dan wajib dikuasai.
Kota Tasikmalaya adalah kota yang memiliki ciri khas sebagai kota santri dan pusat kerajinan serta pusat pendidikan karena banyak berdiri Pesantren, Industri dan Perguruan Tinggi. Namun, sebagian besar masyarakat Kota Tasikmalaya terutama didaerah perkelurahan masih memiliki tingkat kompetensi bahasa inggris yang rendah untuk ikut bersaing di era MEA. Bahkan, masih banyak warga yang belum tahu apa itu MEA. Hal tersebut terjadi karena kurangnya sosialisasi pemerintah kepada masyarakat di perkelurahan. Salah satunya adalah kelurahan Mugarsari.
Kelurahan Mugarsari adalah sebuah kelurahan yang berada di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Penduduk di Kelurahan Mugarsari sangat beragam. Disana banyak berdiri industri-industri rumahan (Home Industry) . Tidak hanya itu, penduduk kelurahan Mugarsari sangat agamis (lekat dengan keagamaannya, yaitu islam). Dilihat dari potensinya, kelurahan Mugarsari memiliki potensi yang cukup besar dalam mempengaruhi perekonomian kota Tasikmalaya. Pada tujuan akhirnya, kota Tasikmalaya dapat bersaing dalam menghadapi MEA.
Kami dari Tim KTI Akuntansi A 2015 Universitas Siliwangi akan melaksanakan penelitian di kelurahan tersebut dengan tujuan menjadikan kelurahan Mugarsari menjadi kelurahan dengan kawasan industri yang maju dan memiliki generasi yang terampil berbahasa Inggris sebagai persiapan menghadapi persaingan barang, jasa dan tenaga kerja di era MEA.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan MEA?
2.      Bagaimana pengaruh MEA terhadap Indonesia?
3.      Hal apa yang perlu dipersiapkan masyarakat Indonesia dalam rangka mengahadapi MEA ?

C.    Maksud dan Tujuan
1.      Mengetahui dan memahami tentang MEA;
2.      Memahami pengaruh MEA terhadap Indonesia;
3.      Mengetahui dan memahami hal yang perlu dipersiapkan dalam rangka menghadapi MEA sehingga masyarakat Indonesia dapat bersaing dalam MEA.

D.    Metode Penelitian
1.      Tinjauan Pustaka
Penulis mengambil materi dari beberapa referensi media online yang terkait dengan materi tersebut agar dapat memahami materi tersebut secara teori.
2.      Penelitian langsung
Tim KTI Akuntansi A 2015 Universitas Siliwangi terjun langsung ke masyarakat yang ada di RW 05, 07, dan 08 kelurahan Mugarsari kecamatan Tamansari untuk mendapatkan data secara langsung sehingga apa yang terdapat dalam teori dapat dibuktikan dengan fakta.

E.     Lokasi dan Waktu Penelitian
1.      Tempat
Penelitian dilaksanakan di lingkungan RW 05, 07, dan 08 Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
2.      Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 08 Maret saampai dengan 29 April 2016.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


  1. Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community)
MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk system perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN ialah suatu realisasi dari tujuan akhir terhadap integrasi yang telah dianut didalam ASEAN visi 2020 yang berdasarkan atas konvergensi kepentingan para negara-negara anggota ASEAN untuk dapat memperluas dan memperdalam integrasi ekonomi lewat inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki batas waktu yang jelas. MEA akan mulai membentuk ASEAN menjadi pasar dan basis dari produksi tunggal yang dapat membuat ASEAN terlihat dinamis dan dapat bersaing dengan adanya mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat pelaksanaan baru yang berinisiatif ekonomi; mempercepat perpaduan regional yang ada di sector-sektor prioritas; memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis, tenaga kerja memiliki bakat dan terampil; dapat memperkuat kelembagaan mekanisme di ASEAN. MEA juga akan mengatasi kesenjangan pada pembangunan dan melakukan percepatan integrasi kepada negara Laos, Myanmar, Vietnam dan Kamboja.
Tujuan utama MEA yang ingin menghilangkan secara signifikan hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut, diimplementasikan melalui 4 pilar utama:
-          ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi international ( single market and production base) dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas;
-          ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive economic region), dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, ha katas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce;
-          ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable economy development) dengan elemen usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam);
-          ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global (Intregation Into the Global the Economy) dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.
Persaingan pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan semakin meningkat. Ini karena MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang dan jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja professional. Pendidikan sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan tersebut. Oleh karena itu meningkatkan standar mutu sekolah menjadi keharusan agar lulusannya siap menghadapi persaingan.
Pendidikan sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan tersebut. Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia. Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka semakin bagus pula output yang dihasilkan dari proses pendidikan tersebut.
Mendikbud mengatakan, meningkatkan standar mutu sekolah salah satunya dengan menguatkan aktor pendidikan, yaitu kepala sekolah, guru, dan orang tua. Menurutnya, kepemimpinan kepala sekolah menjadi kunci tumbuhnya ekosistem pendidikan yang baik. Guru juga perlu dilatih dengan metode yang tepat, yaitu mengubah pola pikir guru dengan rangsangan-rangsangan seperti akupuntur. Orang tua juga menjadi pendidik terpenting bagi anaknya. Sayangnya, orang tua terkadang menjadi bagian bagian yang tidak tersiapkan.
Selain itu, untuk semakin memperkuat daya saing SDM Indonesia menghadapi MEA, Mendikbud berpesan agar setidaknya para siswa menguasai tiga bahasa : bahasa ibu (daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa internasional.
Lebih jauh Mendikbud menuturkan, hasil Ujian Nasional (UN ) juga bisa digunakan untuk meningkatkan daya saing. Itu karena hasil UN setiap siswa akan dijabarkan dengan lebih terperinci. Dalam Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN ), selain mengetahui nilainya, siswa juga bisa mengetahui posisinya di rata-rata sekolah dan secara nasional.
Bagi Indonesia, keberadaan MEA menjadi babak awal untuk mengembangkan berbagai kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam perkembangan pasar bebas di akhir 2015. MEA menjadi dua sisi mata uang bagi Indonesia: satu sisi menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan terbuka, tetapi pada sisi yang lain dapat menjadi boomerang utnuk Indonesia apabila Indonesia tidak dapat memanfaatkannya dengan baik.
MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan ekspor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya foreign direct investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (Human Capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.
Indonesia harus melihat MEA sebagai peluang yang terbuka untuk memperbaiki kualitas SDM yang ada dengan meningkatkan daya saing, menyediakan pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan memberikan edukasi terhadap pentingnya MEA 2015. Pemerintah Indonesia harus mampu mendorong diadakannya pelatihan keterampilan karena mayoritas tenaga kerja Indonesia kurang dalam kecerdasan siikap, kemampuan berbahasa Inggris dan pengoperasian komputer. Meskipun peran dominan dalam memingkatkan kualitas menajdi milik pemerintah, bukan berarti seluruh tanggung jawab berada di tangan pemerintah. Justru sebaliknya, perlu kesadaran bahwa efek dari MEA akan dirasakan langsung oleh masyarakat dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dan mempersiapkan diri menjelang 2015 menjadi milik bersama.  

B.     Kompetensi Bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah alat komunikasi wajib untuk menghadapi pasar bebas khususnya MEA 2015. Globalisasi menyebabkan dunia menjadi semakin terasa tanpa ada batas negara. Memasuki era pasar bebas ASEAN MEA 2015 menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama dalam bidang komunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalam menguasai komunikasi berbasis teknologi maupun dalam berinteraksi secara langsung.
Namun sayangnya, sebagian masyarakat masih memiliki paradigma bahwa dengan adanya bahasa Inggris maka akan lahirlah generasi-generasi penerus bangsa yang hilang akan jati dirinya terutama dalam aspek bahasa. Dalam konteks tersebut, perlu adanya perubahan paradigma tentang pentingnya kemampuan berbahasa Inggris, yaitu persepsi baru bahwa dalam era globalisasi menghadapi MEA 2015, daya saing tiap individu dari berbagai negara saling berlomba dalam mendominasi berbagai macam lapangan kerja/usaha, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu (bahasa nasional) yang wajib dikuasai, bahasa internasional pun menjadi bahasa kedua yang patut dan wajib dikuasai.
Untuk mempersiapkan SDM yang handal dan mahir berbahasa Inggris secara aktif dan komunikatif pada semua elemen masyarakat tidak lepas dari peran serta pemerintah yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan program dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berbahasa Inggris.
Berangkat dari konsep Kampung Inggris di Pare, pemerintah daerah harus ikut andil dalam peningkatan infrastruktur pembangunan Indonesia salah satunya peningkatan sumber daya manusia dalam bidang bahasa karena infrastruktur tidak hanya fisik melainkan juga skill. Mendirikan lembaga kursus bahasa Inggris yang menyebar di kota-kota besar Indonesia dengan dukungan pemerintah.
Berdirinya Wisdomnesia English atau Saung Inggris di Bandung yang merupakan salah satu kota besar Indonesia diharapkan menjadi tonggak awal revolusi pembangunan infrastruktur skill bahasa yang murah merakyat namun tetap berkualitas sehingga menjadi pemicu dan motivasi bagi kota-kota besar lainnya untuk mendirikan lembaga kursus seperti ini di Indonesia. Berdirinya Saung Inggris ini juga merupakan contoh nyata kesadaran masyarakat akan pentingnya kemampuan berbahasa Inggris dalam persaingan MEA dan membina serta membimbing masyarakat untuk dapat aktif dalam berbahasa inggris guna meningkatkan skill komunikasi dalam skala ASEAN maupun Internasional.
 











BAB III
METODE PENELITIAN DAN SOLUSI


  1. Metode Penelitian
1.      Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah proses pencarian data dari berbagai referensi yang ada mengenai objek penelitian yang akan diteliti. Tinjauan pustaka merupakan proses paling penting dalam penelitian. Tanpa melakukan tinjauan pustaka akan sulit untuk dapat melakukan suatu penelitian.
Fungsi             peninjauan kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, seperti yang dinyatakan oleh leedy 1997 bahwa semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya (yang berkaitan erat dengan topic penelitiannya), semakin dapat dipertanggungjawabkan caranya meneliti permasalahan yang dihadapi. Kegunaan tinjauan pustaka :
a.       Mengungkapkan penelitian penelitian yang serupa dengan penelitian yang akan kita lakukan ; dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian penelitian tersebut menjawab permasalahan dan merancang metode penelitiannya ;
b.      Membantu member gambaran tentang metode dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip dengan penelitian yang kita hadapi;
c.       Mengungkapkan sumber-sumber data ([judul-judul pustaka yang berkaitan) yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya;
d.      Mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang kita hadapi;
e.       Memperlihatkan kedudukan penelitian yang akan kita lakukan dalam sejarah perkembangan dan konteks ilmu pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada;
f.       Mengungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumnya;
g.      Membuktikan keaslian penelitian;
h.      Mampu menambah percaya diri kita pada topic yang kita pilih karena telah ada pihak-pihak lain yang sebelumnya juga tertarik pada topic tersebut dan mereka telah mencurahkan tenaga, waktu dan biaya untuk meneliti topic tersebut.

2.      Penelitian Langsung
Penelitian langsung adalah suatu metode studi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penelitian lapangan langsung, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan:
a.       Mengamati kejadian sehari-hari yang biasa atau tidak biasa dalam setting kehidupan sehari-hari;
b.      Terlibat langsung kepada orang yang diteliti;
c.       Memperoleh sudut pandang orang yang diteliti sekaligus mempertahankan perspektif analitis orang luar;
d.      Menggunakan beragam teknik dan keterampilan social secara luwes;
e.       Menghimpun data berbentuk catatan rinci, bagan, peta, maupun gambar untuk keperluan deskripsi;
f.       Memandang gejala dalam konteks social;
g.      Mengembangkan empati dengan orang yang diteliti;
h.      Memperhatikan aspek-aspek kebudayaan;
i.        Tidak memaksakan sudut pandang sebagai orang luar;
j.        Mampu mengatasi stress, ketidakpastian, dan masalah-masalah etis.
Langkah-langkah penelitian lapangan sebagai berikut:
a.       Persiapan, mengkaji bahan pustaka, dan memperluas focus perhatian;
b.      Memilih lokasi lapanagan dan memperoleh akses untuk masuk dalam lokasi tersebut;
c.       Memulai di tempat penelitian dan menjalin hubungan social dengan orang yang diteliti;
d.      Memilih peran social;
e.       Mengumpulkan data di lapangan;
f.       Menganalisis data, mengembangkan, dan mengevaluasi hipotesa kerja;
g.      Memfokuskan pada aspek-aspek khusus dari setting yang diamati dan melakukan pengambilan sample secara teoritis;
h.      Melakukan wawancara;
i.        Meninggalkan lokasi, menyelesaikan analisis dan menulis laporan penelitian lapanagan.

  1. Solusi
Solusi dari tim KTI Akuntansi A 2015 Universitas Siliwangi terhadap permasalahan yang telah dibahas diatas adalah memberikan pengajaran Bahasa Inggris dan sosialisasi mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN kepada siswa SD, SMP dan SMA serta memberikan sosialisasi Kepemimpinan  khusus untuk siswa SMP dan SMA.






BAB IV
LOKASI DAN JADWAL KEGIATAN


  1. Lokasi Kegiatan
Penelitian dilaksanakan di lingkungan RW 05, 07, dan 08 Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.

  1. Jadwal Kegiatan
No
Hari, Tanggal
Materi
Keterangan
SD
SMP dan SMA
1.
Minggu, 13 Maret 2016
Pre test, Sosialisasi MEA, vocabulary (game).
Pre test, Sosialisasi MEA,  idiom.

2.
Minggu, 20 Maret 2016
Alphabet, introducing, game
Idiom, introducing, vocabulary (game)

3.
Minggu, 27 Maret 2016
Vocabulary family and body
Vocabulary, verb, part of speech, present tense

4.
Minggu, 03 April 2016
Vocabulary animals
Present, continous and past tense, vocabulary

LIBUR
5.
Minggu, 17 April 2016
Scoring
Scoring, sosialisasi leadership (kepemimpinan)

6.
Minggu, 24 April 2016
Outbond, penutupan
Outbond, penutupan







BAB V
PENUTUP


Demikian proposal penelitian ini kami buat. Semoga bermanfaat dan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian di kelurahan Mugarsari kecamatan Tamansari kota Tasikmalaya tersebut.
























DAFTAR PUSTAKA


http://regional.kompas.com/read/2012/05/13/1701100/Inilah.Awal.Mula.Berdirinya.Kampung.Inggris. Diakses pada 26 Februari  2016.
Rore, S.L. 2012. Pentingnya Bahasa Inggris dalam Era Global, (manado.tribunnews.com/2012/06/25/pentingnya-berbahasa-inggris-di-era-globalisasi). Diakses pada 26 Februari  2016.

















Lampiran 1
STRUKTUR ORGANISASI

Penanggung jawab      : BEM FE Universitas Siliwangi 2015-2016
Pembimbing                : Adiguna Hernara
                                      Fadilah Fatimah Zahra
Anggota                      : Nova Fajar Cahyo Utomo
                                      Najiya Arroisi
                                      Ina Fatihatul Makiyah
                                      Dea Ermini Kusma
                                      Tulus Ramdhani
  Dea Siti Rofikoh
                                      Novi Noviantika
                                      Intan Ayu Widia
                                      Irene Irnia Putri
                                      Francisca Luciana Setiono
                                      Rosy Yulia Siti Hasanah
  Ivan Irawan
                                      Fiqri Firmansyah
                                      Mega Sukma
                                      Salsabi
                                      Gina Sofa Dzurotul Faridah

PEMBAGIAN TUGAS TIAP RW
RW 05
RW 07
RW 08
Dea Ermini Kusma
Dea Siti Rofikoh
Fiqri Firmansyah
Irene Irnia putri
Ina Fatihatul Makiyah
Francisca Luciana S
Mega Sukma
Ivan Irawan
Gina Sofa D
Nova Fajar C U
Salsabi
Intan Ayu Widia
Rosy Yulia S H
Tulus Ramdhani
Najiya Arroisi

Lampiran 2
ANGGARAN BIAYA


  1. Pendapatan
1.      Swadaya                                                               Rp 700.000,00
2.      BEM FE UNSIL 2015                                         Rp 500.000,00
Jumlah                                                                 Rp 1.200.000,00

  1. Pengeluaran
1.      Administrasi (Proposal, Makalah, dan ATK)       Rp 400.000,00
2.      Merchandise                                                          Rp 350.000,00
3.      Operasional                                                           Rp 300.000,00
4.      Lain-lain                                                                Rp 150.000,00

Jumlah                                                                 Rp 1.200.000,00


EmoticonEmoticon