PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau ASEAN Economic Community adalah bentuk
integrasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam bidang ekonomi. Dengan
kata lain, akan munculnya suatu sistem perdagangan bebas di kawasan Asia
Tenggara yang memungkinkan barang, jasa maupun tenaga profesional dari negara
tetangga masuk ke Indonesia. Persaingan pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
akan semakin meningkat. Ini karena MEA tidak hanya membuka arus perdagangan
barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional. Selain persaingan
kualitas produk baik barang maupun jasa
secara bebas dalam ruang lingkup wilayah Asia Tenggara, persaingan
tenaga kerja pun pasti akan terjadi. Pilihan dari hal tersebut adalah dua, yaitu
meningkatkan kualitas barang dan jasa maupun tenaga kerja atau terdepak dari
persaingan ketat MEA tersebut.
Pendidikan sebagai pencetak Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan tersebut. Pendidikan
memiliki pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya
Manusia. Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka semakin bagus pula output
yang dihasilkan dari proses pendidikan tersebut.
Dalam menghadapi MEA, keterampilan berbahasa Inggris
sebagai bahasa Internasional sangat penting. Bahasa Inggris adalah kunci dalam
persaingan global tersebut. Bahasa Inggris dapat menjadi sarana dalam rangka
mengadapi persaingan MEA. Urgensi Kemampuan Berbahasa Inggris Memasuki era
pasar bebas MEA 2015 menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya
yang handal terutama di bidang komunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris
sangat diperlukan baik dalam menguasai komunikasi berbasis teknologi maupun
dalam berkomunikasi secara langsung. Dalam persaingan global, seseorang yang
jenius sekalipun ketika dia tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang
baik, maka dia akan sulit bersaing dengan orang lain yang memiliki kompetensi
bahasa Inggris yang baik.
Di Indonesia, standar kemampuan Bahasa Inggris
terbilang masih rendah. Hasil penelitian EF EPI (Education First English
Proficiency Index) Indonesia 2015 menyebutkan bahwa dari 70 negara, Indonesia
menempati peringkat ke-32 masih dibawah Malaysia yang berada diposisi 9. Hal tersebut terjadi karena bahasa inggris di
Indonesia dianggap tidak terlalu penting. sebagian masyarakat masih memiliki
paradigma bahwa dengan adanya bahasa Inggris maka akan lahirlah
generasi-generasi penerus bangsa yang hilang akan jati dirinya terutama dalam
aspek bahasa (sebagai salah satu elemen budaya nasional/jati diri bangsa). Maka
dalam hal ini, perlu adanya perubahan paradigma tentang pentingnya bahasa
Inggris, yaitu persepsi baru bahwa dalam era globalisasi menghadapi MEA 2015, ketika
daya saing tiap individu dari berbagai negara saling berlomba dalam mendominasi
berbagai macam lapangan kerja/usaha, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu (bahasa nasional) yang wajib dikuasai, bahasa internasional pun
menjadi bahasa kedua yang patut dan wajib dikuasai.
Kota Tasikmalaya adalah kota yang memiliki ciri khas
sebagai kota santri dan pusat kerajinan serta pusat pendidikan karena banyak
berdiri Pesantren, Industri dan Perguruan Tinggi. Namun, sebagian besar
masyarakat Kota Tasikmalaya terutama didaerah perkelurahan masih memiliki tingkat
kompetensi bahasa inggris yang rendah untuk ikut bersaing di era MEA. Bahkan,
masih banyak warga yang belum tahu apa itu MEA. Hal tersebut terjadi karena kurangnya
sosialisasi pemerintah kepada masyarakat di perkelurahan. Salah satunya adalah
kelurahan Mugarsari.
Kelurahan Mugarsari adalah sebuah kelurahan yang
berada di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Penduduk di Kelurahan Mugarsari
sangat beragam. Disana banyak berdiri industri-industri rumahan (Home Industry)
. Tidak hanya itu, penduduk kelurahan Mugarsari sangat agamis (lekat dengan
keagamaannya, yaitu islam). Dilihat dari potensinya, kelurahan Mugarsari
memiliki potensi yang cukup besar dalam mempengaruhi perekonomian kota
Tasikmalaya. Pada tujuan akhirnya, kota Tasikmalaya dapat bersaing dalam
menghadapi MEA.
Kami dari Tim KTI Akuntansi A 2015 Universitas
Siliwangi akan melaksanakan penelitian di kelurahan tersebut dengan tujuan
menjadikan kelurahan Mugarsari menjadi kelurahan dengan kawasan industri yang
maju dan memiliki generasi yang terampil berbahasa Inggris sebagai persiapan
menghadapi persaingan barang, jasa dan tenaga kerja di era MEA.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan MEA?
2. Bagaimana
pengaruh MEA terhadap Indonesia?
3. Hal
apa yang perlu dipersiapkan masyarakat Indonesia dalam rangka mengahadapi MEA ?
C.
Maksud
dan Tujuan
1. Mengetahui
dan memahami tentang MEA;
2. Memahami
pengaruh MEA terhadap Indonesia;
3. Mengetahui
dan memahami hal yang perlu dipersiapkan dalam rangka menghadapi MEA sehingga
masyarakat Indonesia dapat bersaing dalam MEA.
D.
Metode
Penelitian
1. Tinjauan
Pustaka
Penulis mengambil materi dari
beberapa referensi media online yang terkait dengan materi tersebut agar dapat
memahami materi tersebut secara teori.
2. Penelitian
langsung
Tim KTI Akuntansi A 2015 Universitas
Siliwangi terjun langsung ke masyarakat yang ada di RW 05, 07, dan 08 kelurahan
Mugarsari kecamatan Tamansari untuk mendapatkan data secara langsung sehingga
apa yang terdapat dalam teori dapat dibuktikan dengan fakta.
E.
Lokasi
dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian dilaksanakan di
lingkungan RW 05, 07, dan 08 Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota
Tasikmalaya.
2. Waktu
Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada
tanggal 08 Maret saampai dengan 29 April 2016.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
- Masyarakat
Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community)
MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi
ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk
system perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN.
Masyarakat Ekonomi ASEAN ialah suatu realisasi dari tujuan akhir terhadap
integrasi yang telah dianut didalam ASEAN visi 2020 yang berdasarkan atas
konvergensi kepentingan para negara-negara anggota ASEAN untuk dapat memperluas
dan memperdalam integrasi ekonomi lewat inisiatif yang ada dan baru dengan
memiliki batas waktu yang jelas. MEA akan mulai membentuk ASEAN menjadi pasar
dan basis dari produksi tunggal yang dapat membuat ASEAN terlihat dinamis dan
dapat bersaing dengan adanya mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat
pelaksanaan baru yang berinisiatif ekonomi; mempercepat perpaduan regional yang
ada di sector-sektor prioritas; memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis,
tenaga kerja memiliki bakat dan terampil; dapat memperkuat kelembagaan
mekanisme di ASEAN. MEA juga akan mengatasi kesenjangan pada pembangunan dan
melakukan percepatan integrasi kepada negara Laos, Myanmar, Vietnam dan Kamboja.
Tujuan utama MEA yang ingin menghilangkan secara
signifikan hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut, diimplementasikan
melalui 4 pilar utama:
-
ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis
produksi international ( single market and production base) dengan elemen
aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal
yang lebih bebas;
-
ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing
ekonomi yang tinggi (competitive economic region), dengan elemen peraturan
kompetisi, perlindungan konsumen, ha katas kekayaan intelektual, pengembangan
infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce;
-
ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan
ekonomi yang merata (equitable economy development) dengan elemen usaha kecil
dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia,
Myanmar, Laos, dan Vietnam);
-
ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi
secara penuh dengan perekonomian global (Intregation Into the Global the
Economy) dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar
kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.
Persaingan pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan
semakin meningkat. Ini karena MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang
dan jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja professional. Pendidikan sebagai
pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas menjadi jawaban terhadap
kebutuhan tersebut. Oleh karena itu meningkatkan standar mutu sekolah menjadi
keharusan agar lulusannya siap menghadapi persaingan.
Pendidikan sebagai pencetak Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan tersebut. Pendidikan
memiliki pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya
Manusia. Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka semakin bagus pula output
yang dihasilkan dari proses pendidikan tersebut.
Mendikbud mengatakan, meningkatkan standar mutu
sekolah salah satunya dengan menguatkan aktor pendidikan, yaitu kepala sekolah,
guru, dan orang tua. Menurutnya, kepemimpinan kepala sekolah menjadi kunci
tumbuhnya ekosistem pendidikan yang baik. Guru juga perlu dilatih dengan metode
yang tepat, yaitu mengubah pola pikir guru dengan rangsangan-rangsangan seperti
akupuntur. Orang tua juga menjadi pendidik terpenting bagi anaknya. Sayangnya,
orang tua terkadang menjadi bagian bagian yang tidak tersiapkan.
Selain itu, untuk semakin memperkuat daya saing SDM
Indonesia menghadapi MEA, Mendikbud berpesan agar setidaknya para siswa
menguasai tiga bahasa : bahasa ibu (daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa
internasional.
Lebih jauh Mendikbud menuturkan, hasil Ujian
Nasional (UN ) juga bisa digunakan untuk meningkatkan daya saing. Itu karena hasil
UN setiap siswa akan dijabarkan dengan lebih terperinci. Dalam Surat Keterangan
Hasil Ujian Nasional (SKHUN ), selain mengetahui nilainya, siswa juga bisa
mengetahui posisinya di rata-rata sekolah dan secara nasional.
Bagi Indonesia, keberadaan MEA menjadi babak awal
untuk mengembangkan berbagai kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara
dalam perkembangan pasar bebas di akhir 2015. MEA menjadi dua sisi mata uang
bagi Indonesia: satu sisi menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan
kualitas dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada
negara-negara lain dengan terbuka, tetapi pada sisi yang lain dapat menjadi
boomerang utnuk Indonesia apabila Indonesia tidak dapat memanfaatkannya dengan
baik.
MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena
hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal
tersebut akan berdampak pada peningkatan ekspor yang pada akhirnya akan
meningkatkan GDP Indonesia. Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan
iklim yang mendukung masuknya foreign direct investment (FDI) yang dapat
menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan
lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (Human Capital) dan akses yang
lebih mudah kepada pasar dunia.
Indonesia harus melihat MEA sebagai peluang yang
terbuka untuk memperbaiki kualitas SDM yang ada dengan meningkatkan daya saing,
menyediakan pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan memberikan edukasi
terhadap pentingnya MEA 2015. Pemerintah Indonesia harus mampu mendorong
diadakannya pelatihan keterampilan karena mayoritas tenaga kerja Indonesia
kurang dalam kecerdasan siikap, kemampuan berbahasa Inggris dan pengoperasian
komputer. Meskipun peran dominan dalam memingkatkan kualitas menajdi milik
pemerintah, bukan berarti seluruh tanggung jawab berada di tangan pemerintah.
Justru sebaliknya, perlu kesadaran bahwa efek dari MEA akan dirasakan langsung
oleh masyarakat dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dan mempersiapkan diri
menjelang 2015 menjadi milik bersama.
B. Kompetensi Bahasa
Inggris
Bahasa Inggris adalah alat komunikasi wajib untuk menghadapi
pasar bebas khususnya MEA 2015. Globalisasi menyebabkan dunia menjadi semakin
terasa tanpa ada batas negara. Memasuki era pasar bebas ASEAN MEA 2015 menuntut
setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama dalam
bidang komunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik
dalam menguasai komunikasi berbasis teknologi maupun dalam berinteraksi secara
langsung.
Namun sayangnya, sebagian masyarakat masih memiliki paradigma
bahwa dengan adanya bahasa Inggris maka akan lahirlah generasi-generasi penerus
bangsa yang hilang akan jati dirinya terutama dalam aspek bahasa. Dalam konteks
tersebut, perlu adanya perubahan paradigma tentang pentingnya kemampuan
berbahasa Inggris, yaitu persepsi baru bahwa dalam era globalisasi menghadapi
MEA 2015, daya saing tiap individu dari berbagai negara saling berlomba dalam
mendominasi berbagai macam lapangan kerja/usaha, selain bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu (bahasa nasional) yang wajib dikuasai, bahasa
internasional pun menjadi bahasa kedua yang patut dan wajib dikuasai.
Untuk mempersiapkan SDM yang handal dan mahir berbahasa
Inggris secara aktif dan komunikatif pada semua elemen masyarakat tidak lepas
dari peran serta pemerintah yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan program dan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berbahasa Inggris.
Berangkat dari konsep Kampung Inggris di Pare, pemerintah
daerah harus ikut andil dalam peningkatan infrastruktur pembangunan Indonesia
salah satunya peningkatan sumber daya manusia dalam bidang bahasa karena
infrastruktur tidak hanya fisik melainkan juga skill. Mendirikan lembaga kursus
bahasa Inggris yang menyebar di kota-kota besar Indonesia dengan dukungan
pemerintah.
Berdirinya Wisdomnesia English atau Saung Inggris di Bandung
yang merupakan salah satu kota besar Indonesia diharapkan menjadi tonggak awal
revolusi pembangunan infrastruktur skill bahasa yang murah merakyat namun tetap
berkualitas sehingga menjadi pemicu dan motivasi bagi kota-kota besar lainnya
untuk mendirikan lembaga kursus seperti ini di Indonesia. Berdirinya Saung
Inggris ini juga merupakan contoh nyata kesadaran masyarakat akan pentingnya
kemampuan berbahasa Inggris dalam persaingan MEA dan membina serta membimbing
masyarakat untuk dapat aktif dalam berbahasa inggris guna meningkatkan skill
komunikasi dalam skala ASEAN maupun Internasional.
BAB
III
METODE
PENELITIAN DAN SOLUSI
- Metode
Penelitian
1.
Tinjauan
Pustaka
Tinjauan pustaka adalah proses pencarian data dari
berbagai referensi yang ada mengenai objek penelitian yang akan diteliti.
Tinjauan pustaka merupakan proses paling penting dalam penelitian. Tanpa
melakukan tinjauan pustaka akan sulit untuk dapat melakukan suatu penelitian.
Fungsi peninjauan
kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian,
seperti yang dinyatakan oleh leedy 1997 bahwa semakin banyak seorang peneliti
mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya (yang berkaitan erat dengan topic penelitiannya), semakin
dapat dipertanggungjawabkan caranya meneliti permasalahan yang dihadapi.
Kegunaan tinjauan pustaka :
a. Mengungkapkan
penelitian penelitian yang serupa dengan penelitian yang akan kita lakukan ;
dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian penelitian tersebut menjawab
permasalahan dan merancang metode penelitiannya ;
b. Membantu
member gambaran tentang metode dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang
mempunyai permasalahan serupa atau mirip dengan penelitian yang kita hadapi;
c. Mengungkapkan
sumber-sumber data ([judul-judul pustaka yang berkaitan) yang mungkin belum
kita ketahui sebelumnya;
d. Mengenal
peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang kita hadapi;
e. Memperlihatkan
kedudukan penelitian yang akan kita lakukan dalam sejarah perkembangan dan
konteks ilmu pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada;
f. Mengungkapkan
ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumnya;
g. Membuktikan
keaslian penelitian;
h. Mampu
menambah percaya diri kita pada topic yang kita pilih karena telah ada
pihak-pihak lain yang sebelumnya juga tertarik pada topic tersebut dan mereka
telah mencurahkan tenaga, waktu dan biaya untuk meneliti topic tersebut.
2.
Penelitian
Langsung
Penelitian langsung adalah suatu metode studi yang
bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya
atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
penelitian lapangan langsung, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan:
a. Mengamati
kejadian sehari-hari yang biasa atau tidak biasa dalam setting kehidupan
sehari-hari;
b. Terlibat
langsung kepada orang yang diteliti;
c. Memperoleh
sudut pandang orang yang diteliti sekaligus mempertahankan perspektif analitis
orang luar;
d. Menggunakan
beragam teknik dan keterampilan social secara luwes;
e. Menghimpun
data berbentuk catatan rinci, bagan, peta, maupun gambar untuk keperluan
deskripsi;
f. Memandang
gejala dalam konteks social;
g. Mengembangkan
empati dengan orang yang diteliti;
h. Memperhatikan
aspek-aspek kebudayaan;
i.
Tidak memaksakan sudut pandang sebagai
orang luar;
j.
Mampu mengatasi stress, ketidakpastian,
dan masalah-masalah etis.
Langkah-langkah penelitian lapangan sebagai berikut:
a. Persiapan,
mengkaji bahan pustaka, dan memperluas focus perhatian;
b. Memilih
lokasi lapanagan dan memperoleh akses untuk masuk dalam lokasi tersebut;
c. Memulai
di tempat penelitian dan menjalin hubungan social dengan orang yang diteliti;
d. Memilih
peran social;
e. Mengumpulkan
data di lapangan;
f. Menganalisis
data, mengembangkan, dan mengevaluasi hipotesa kerja;
g. Memfokuskan
pada aspek-aspek khusus dari setting yang diamati dan melakukan pengambilan
sample secara teoritis;
h. Melakukan
wawancara;
i.
Meninggalkan lokasi, menyelesaikan
analisis dan menulis laporan penelitian lapanagan.
- Solusi
Solusi dari tim KTI Akuntansi A 2015 Universitas
Siliwangi terhadap permasalahan yang telah dibahas diatas adalah memberikan
pengajaran Bahasa Inggris dan sosialisasi mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN
kepada siswa SD, SMP dan SMA serta memberikan sosialisasi Kepemimpinan khusus untuk siswa SMP dan SMA.
BAB
IV
LOKASI
DAN JADWAL KEGIATAN
- Lokasi
Kegiatan
Penelitian
dilaksanakan di lingkungan RW 05, 07, dan 08 Kelurahan Mugarsari Kecamatan
Tamansari Kota Tasikmalaya.
- Jadwal
Kegiatan
No
|
Hari, Tanggal
|
Materi
|
Keterangan
|
|
SD
|
SMP dan SMA
|
|||
1.
|
Minggu, 13 Maret 2016
|
Pre test, Sosialisasi MEA, vocabulary (game).
|
Pre test, Sosialisasi MEA, idiom.
|
|
2.
|
Minggu, 20 Maret 2016
|
Alphabet, introducing, game
|
Idiom, introducing, vocabulary (game)
|
|
3.
|
Minggu, 27 Maret 2016
|
Vocabulary family and body
|
Vocabulary, verb, part of speech, present tense
|
|
4.
|
Minggu, 03 April 2016
|
Vocabulary animals
|
Present, continous and past tense, vocabulary
|
|
LIBUR
|
||||
5.
|
Minggu, 17 April 2016
|
Scoring
|
Scoring, sosialisasi leadership (kepemimpinan)
|
|
6.
|
Minggu, 24 April 2016
|
Outbond, penutupan
|
Outbond, penutupan
|
|
BAB
V
PENUTUP
Demikian proposal
penelitian ini kami buat. Semoga bermanfaat dan menjadi acuan dalam pelaksanaan
kegiatan penelitian di kelurahan Mugarsari kecamatan Tamansari kota Tasikmalaya
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://dimastidano.wordpress.com/2012/11/28/masyarakat-ekonomi-asean-2015-peluang-atau-14ancaman/.
Diakses pada 26 Februari 2016.
http://edukasi.kompasa.com/read/2011/09/26/21320318/Kemampuan.Bahasa.Inggris.di.Indonesia.Rendah.
Diakses pada 26 Februari 2016.
http://regional.kompas.com/read/2012/05/13/1701100/Inilah.Awal.Mula.Berdirinya.Kampung.Inggris.
Diakses pada 26 Februari 2016.
http://suarajakarta.com/2012/10/14/kesiapan-masyarakat-indonesia-menuju-masyarakat-ekonomi-asean-2015/.
Diakses pada 26 Februari 2016.
Rore, S.L. 2012.
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Era Global,
(manado.tribunnews.com/2012/06/25/pentingnya-berbahasa-inggris-di-era-globalisasi).
Diakses pada 26 Februari 2016.
Lampiran 1
STRUKTUR
ORGANISASI
Penanggung
jawab : BEM FE Universitas Siliwangi
2015-2016
Pembimbing : Adiguna Hernara
Fadilah Fatimah Zahra
Anggota :
Nova Fajar Cahyo Utomo
Najiya Arroisi
Ina Fatihatul Makiyah
Dea Ermini Kusma
Tulus Ramdhani
Dea Siti Rofikoh
Novi Noviantika
Intan Ayu Widia
Irene Irnia Putri
Francisca Luciana Setiono
Rosy Yulia Siti Hasanah
Ivan Irawan
Fiqri Firmansyah
Mega Sukma
Salsabi
Gina Sofa Dzurotul Faridah
PEMBAGIAN
TUGAS TIAP RW
|
||
RW
05
|
RW
07
|
RW
08
|
Dea Ermini Kusma
|
Dea Siti Rofikoh
|
Fiqri Firmansyah
|
Irene Irnia putri
|
Ina Fatihatul Makiyah
|
Francisca Luciana S
|
Mega Sukma
|
Ivan Irawan
|
Gina Sofa D
|
Nova Fajar C U
|
Salsabi
|
Intan Ayu Widia
|
Rosy Yulia S H
|
Tulus Ramdhani
|
Najiya Arroisi
|
Lampiran 2
ANGGARAN
BIAYA
- Pendapatan
1.
Swadaya Rp
700.000,00
2.
BEM FE UNSIL 2015 Rp 500.000,00
Jumlah Rp
1.200.000,00
- Pengeluaran
1.
Administrasi (Proposal, Makalah, dan
ATK) Rp 400.000,00
2.
Merchandise Rp 350.000,00
3.
Operasional Rp
300.000,00
4.
Lain-lain Rp 150.000,00
Jumlah Rp 1.200.000,00
EmoticonEmoticon